Memahami Hulu dan Hilir Migas untuk Mengurus Izin Usaha Niaga Migas

Industri minyak dan gas bumi atau migas terbagi atas dua sektor utama, yakni hulu migas dan hilir migas. Oleh karena itu, pelaku usaha harus memahaminya dengan baik. Agar tidak salah dalam mengurus permohonan izin usaha niaga migas.

Mengenal Hulu Migas dan Hilir Migas

Hulu migas dan hilir migas merupakan dua bagian terpenting dalam industri migas. Keduanya saling terkait dan saling melengkapi. Dengan memahami perbedaan dan hubungan antara hulu dan hilir migas, maka Anda bisa memahami industri migas secara keseluruhan. Apa perbedaan antara dua sektor utama dalam industri minyak dan gas bumi tersebut?

  1. Hulu Migas

Hulu migas adalah kegiatan yang berhubungan dengan pencarian sumber daya migas, eksplorasi atau menemukan, dan produksi minyak dan gas bumi. Contoh dari perusahaan hulu migas adalah Pertamina Hulu Energi atau PHE.

Tahapan pencarian sumber daya migas dengan studi geologi dan geofisika, pemetaan dan pemodelan, serta akuisisi data seismik. Untuk tahapan eksplorasi meliputi pengeboran sumur eksplorasi, pengujian dan analisis sampel, serta penilaian potensi cadangan.

Sedangkan untuk tahapan produksi berkaitan dengan pengembangan lapangan migas, pengeboran sumur produksi, pengolahan dan pemurnian migas, serta pengangkutan dan penyimpanan migas.

  1. Hilir Migas

Hilir migas adalah kegiatan yang berkaitan erat dengan pengolahan, distribusi dan penjualan minyak dan gas bumi. Contoh perusahaan yang bergerak di bidang hilir migas adalah Pertamina Refining & Marketing (PRM).

Tahapan pengolahan berupa pengolahan minyak mentah menjadi produk siap pakai, seperti avtur, solar dan bensin. Selain itu juga pengolahan gas alam menjadi produk seperti Liquefied Natural Gas (LNG), dan Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Kegiatan distribusi dengan menyalurkan produk migas ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas) dan industri. Selain itu adalah pembangunan dan pengelolaan jaringan pipa.

Read More :  Jasa Bikin PT Jakarta

Sedangkan kegiatan penjualan bisa berupa pemasaran dan penjualan produk migas ke konsumen. Kegiatan lainnya adalah penetapan harga dan pengaturan margin.

Dari pemaparan singkat di atas sangat terlihat perbedaan utama, antara hulu migas dan hilir migas. Hulu migas lebih berfokus kepada pencarian dan produksi migas. Sedangkan untuk hilir migas berfokus pada pengolahan, distribusi atau penyaluran dan penjualan migas.

Lalu, apakah hubungannya antara hulu migas dan hilir migas? Sangat jelas kalau hulu migas bertugas menghasilkan produk migas, yang diolah dan dijual oleh hilir migas. Nah, hilir migas sangat membutuhkan produk migas dari hulu migas untuk diolah dan kemudian dipasarkan ke konsumen.

Secara mudah bisa dipahami kalau hulu migas berhubungan dengan mencari, menemukan dan memproduksi migas. Sedangkan hilir migas lebih kepada kegiatan mengolah, mendistribusikan dan menjual migas.

Kenapa harus ada pemisahan antara hulu migas dan hilir migas? Pemisahan kedua sektor itu bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, dan efektivitas pengelolaan migas. Selain itu, bisa memberikan kesempatan bagi badan usaha lain, agar bisa terlibat di dalam industri migas.

Secara lengkap ketentuan mengenai bisnis hulu migas dan hilir migas tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

Terdapat beberapa istilah lain yang berhubungan dengan hulu migas dan hilir migas. Upstream adalah istilah lain untuk hulu migas. Istilah lain untuk menyebut hilir migas adalah downstream. Sedangkan midstream dikenal sebagai istilah yang mengacu pada kegiatan yang menghubungkan hulu migas dan hilir migas, sebagai contoh pengangkutan dan penyimpanan migas.

Read More :  Mudahnya Langkah-Langkah Pendirian PT Online

Industri migas merupakan industri yang sangat kompleks, dan memiliki banyak pemangku kepentingan. Sehingga bagi pelaku bisnis di  bidang ini harus memahami dengan baik seluk beluknya. Perekonomian nasional sangat ditunjang oleh industri migas. Karenanya peranan sektor ini sangat penting.

Jika perusahaan Anda ingin bergerak di bidang migas, maka sangat penting untuk memahami hulu dan hilir migas. Penting untuk memahami  bagaimana cara kerja industri migas, memahami peluang bisnisnya, serta memahami kebijakan dan regulasi di industri migas. Sehingga tidak bingung saat akan mengajukan permohonan izin usaha niaga migas.

Kebijakan dan Regulasi Industri Migas

Pemerintah Indonesia sangat gencar dalam melakukan reformasi kebijakan dan regulasi di industri migas. Tujuannya supaya bisa meningkatkan daya saing dan menarik banyak investasi. Apa saja kebijakan dan regulasi yang mengatur kegiatan usaha industri migas?

  1. Kebijakan
  • Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Kebijakan ini merupakan undang-undang utama yang mengatur industri migas di Indonesia.
  • Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi yang dapat dikembalikan, dan perlakukan pajak penghasilan di bidang usaha hulu minyak dan gas bumi. Kebijakan tersebut mengatur hal berkaitan dengan cost recovery dan pajak penghasilan di hulu migas.
  • Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2017 tentang skema gross split. Kebijakan ini mengatur penetapan arah dan strategi dalam mengembangkan energi nasional, termasuk migas.
  1. Regulasi
  • Berkaitan dengan perizinan. Usaha migas memerlukan berbagai izin, seperti Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), Izin Usaha Pertambangan (IUP), dan kontrak kerja sama (KKS).
  • Berkaitan dengan pajak. Bisnis migas akan dikenakan pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan (PBB), dan pajak daerah.
  • Berkaitan dengan bea cukai. Dinas ini yang akan mengatur kegiatan ekspor dan impor migas.
  • Berkaitan dengan lingkungan hidup. Standar lingkungan hidup harus dipenuhi oleh usaha migas sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
Read More :  Buat PT Online Dalam Waktu 15 Menit, Bagaimana Prosedurnya?

Tujuan dari pemberlakukan kebijakan dan regulasi di industri migas adalah meningkatkan ketahanan energi nasional. Dengan cara menjamin ketersediaan energi migas sesuai kebutuhan dalam negeri. Pendapatan negara juga bisa meningkat. Karena bisa memperoleh pendapatan dari sektor migas melalui pajak dan royalti.

Kebijakan dan regulasi tersebut juga turut mendorong investasi. Dengan cara menarik investor agar menanamkan investasi di bidang industri migas. Selain itu juga tetap memelihara kelestarian lingkungan hidup dari dampak yang diakibatkan oleh kegiatan industri migas.

Fluktuasi harga minyak, persaingan global dan keberlanjutan industri migas di tengah transisi energi menjadi tantangan bagi pelaku usaha migas. Namun, dengan pengetahuan dan pengalaman yang baik, tentunya para pelaku usaha migas bisa mengatasi berbagai tantangan bisnis tersebut.

Jadi, bidang bisnis migas apa yang menarik dan akan Anda jalankan? Kenali seluk beluk bidang bisnis tersebut, regulasi dan tantangannya. Sehingga bisa menggapai kesuksesan dalam bisnis tersebut. Jangan lupa untuk mengurus perizinan usaha dengan baik dan benar. Agar Anda lebih tenang dan aman dalam menjalankan bisnis.

Mengurus permohonan izin usaha niaga minyak dan gas bumi membutuhkan pengetahuan dan pengalaman memadai. Supaya tidak kerepotan dalam menyiapkan persyaratan dan mengikuti seluruh tahapan proses pengajuannya. Hingga akhirnya mendapatkan legalitas yang sah.

Bila Anda membutuhkan pendampingan dalam pengajuan izin usaha niaga migas, bisa menggunakan jasa konsultan perizinan usaha. Pilihlah yang sudah terjamin bagus reputasinya, bagus pelayanannya, dan bersahabat tarifnya, seperti konsultan perizinan Izinmudah.com.

Contoh Izin Usaha
Contoh Izin Usaha

Scroll to Top